Orang yang disiplin adalah orang yang penakut, ya itulah yang sering didengar apabila kita mengajak atau mengatakan kepada teman bahwa apa yang dia lakukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Adakalanya apa yang dikatakan teman tersebut ada benarnya karena kenyataannya memang begitu, karena hanya orang-orang yang takut menentang peraturan lah yang disiplin. Boleh kita lihat setiap kegiatan yang dilaksanakan, mulai dari upacara bendera, senam pagi, wirid korpri, boleh kita lihat bersama, bahwa yang datang hanya itu-itu saja, sedangkan yang tak datang ya biarkan saja tak datang, tak ada konsekuensi atas semua itu.
Nah disinilah kemudian timbul slogan yang disiplin itu hanyalah orang-orang penakut, karena mereka merasa kita yang seharusnya memberi sanksi takut untuk menjatuhkan sanksi tersebut kepada mereka. Antahlah.
Slogan tersebut juga didukung oleh kenyataan, bahwa rajin tidaknya kita, disiplin atau tidak sama saja baik dalam hal penghasilan maupun dalam hal pengembangan karier, bahkan kadang mereka lebih beruntung dari pada yang disiplin. Suatu yang telah diketahui secara luas memang seseorang yang tidak disiplin, tetap juga dipromosikan. Kalau untuk daerah tetangga sebagaimana telah kita ketahui setelah menjalani hukuman pun masih juga diangkat kembali menjadi pejabat, bukankah hukuman telah membuktikan orang tersebut tidak disiplin?
Jadi kalau kita tidak suka dengan slogan tersebut, mari kita tegakkan peraturan yang telah tersedia, kalau dia disiplin, mari kita perhatikan pengembangan karier mereka, karena dengan cara tersebut orang akan berfikir, kalau disiplin akan diberi hadiah berupa pengembangan karier yang bagus.
Mari kita ubah cara kita mempromosikan seseorang, kalau alasan tidak ada sumberdaya manusia yang akan mengisinya, adalah naif, karena bukan yang mengisinya tidak ada, tapi kitanya yang tidak mengenal potensi kita sendiri, jadi kita merasa terbatas.
Posting Komentar