RAGAM METODE PENYULUHAN (1)

Kamis, 18 Oktober 20120 komentar

Ragam metode penyuluhan kehutanan dapat dibedakan menurut ; media yang digunakan, hubungan penyuluh dan sasaran serta pendekatan psikologi yang dilakukan penyuluhnya. Ragam metode penyuluhan kehutanan cukup banyak, tinggal bagaimana seorang penyuluh kehutanan dapat menganalisis masalah yang dihadapi masyarakat tani hutan, kondisi sosial ekonominya dan masalah-masalah lain yang berhubungan dengan pemanfaatan hutan oleh masyarakat. 

Adapun ragam metode penyuluhan kehutanan itu, yaitu sebagai berikut : 

1. Metode individu, kontak tani hutan, kelompok tani hutan, himpunan tani 

a) Metode individu  

Individu kunci adalah individu yang maju ( inovatif), termasuk dalam golongan “penerap dini” yang atas dasr kesadarannya bersedia (tanpa menuntut upah) bekerja sama sebagai rekan sekerja penyuluh kehutanan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan kehutanan bagi warga masyarakat sekitar (terutama dilingkungan sosialnya sendiri). 

Metode penyuluhan individu adalah metode yang menggunakan individu-individu sebagai sasaran utama penyuluhan. Artinya, di dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan, penyuluh selalu melakukan kontak pribadi secara berkelanjutan dengan individu-individu kecil tersebut untuk kemudian selaras dengan karakteristik individu seperti yang dikemukakan di atas, mereka diharapkan dapat meneruskan kegiatan penyuluhan tersebut kepada seluruh warga masyarakat sebagai penyuluh “sukarela”. 

Metode ini sangat efesien karena penyuluh tidak perlu berhadapan langsung dengan seluruh warga masyarakat dan lebih efektif karena penyuluhan dilakukan sendiri oleh individu yang sudah dikenal, diakui dan dipanuti oleh masyarakat setempat. 

b) Kontak tani hutan 

Anggota kelompok tani hutan biasanya merupakan petani pemilik lahan garapan atau penggarap lahan orang lain, pengalamannya dalam berusaha tani telah banyak, dinamis dan mempunyai pandangan yang positif terhadap teknologi pemanfaatan hutan yang baru karena keinginannya untuk mencapai peningkatan dalam produksinya memanfaatkan lahan dan hutan. Seorang kontak tani mempunyai pengaruh positif dilingkungan perkampungannya. 

Kontak tani hutan terdiri dari sekumpulan petani (biasanya terdiri dari 15 orang) yang mempunyai kepentingan bersama dalam usaha tani. Organisasinya bersifat non formal, namun demikian dapat dikatakan kuat karena dilandasi oleh kesadaran bersama dan azas kekeluargaan. Biasanya menjadi motor dalam kelompok ini adalah kontak tani hutan yang hubungannnya dengan para anggota kelompok itu demikian erat dan luwes dan atas dasar kewajaran. Kelompok tani hutan terbentuk atas dasar kesadaran , jadi tidak secara terpaksa. Kelompok ini menghendaki terwujudnya pemanfaatan hutan dengan cara bijaksana, terutama memanfaatkan lahan untuk kegiatan pertanian, misalnya dengan sistem Agroforestry, usaha tani yang optimal dan keluarga tani yang sejahtera dalam pengembangan hidupnya. 

Adapun fungsi kelompok tani hutan, yaitu sebagai wadah terpeliharanya dan berkembangnya pengetahuan dan keterampilan serta kegotong-royongan. Fungsi ini terjabarkan dalam kegiatan ; pengadaan saran produksi (saprodi) yang murah dengan cara melakukan pembelian secara bersama (massal); pengadaan bibit tanaman yang resisten untuk kepentinga para angotanya dengan jalan mengusahakan kebun bibit bersama; mengusahakan kegiatan pemberantasan/pengendalian hama/penyakit tanaman secara terpadu; guna kepentingan bersama berusaha memperbaiki prasarana-prasarana yang menunjang usaha taninya (saluran air, terasering lahan, penanggulangan erosi, perbaikan jalan setapak, dll; menyelenggarkan demonstrasi cara bercocok tanam dengan mengkombinasikan tanaman hutan dan tanaman pertanian (Agroforestry), cara mengatasi ham/penyakit tanaman yang dilakukan bersama penyuluh kehutanan; dan mengadakan pengolahan hasil secara bersama agar terwujud kualitas yang baik dan seragam dan kemudian mengusahakan pula pemasaran secara bersama agar terwujud harga yang baik dan seragam. 

c) Himpunan tani 

Himpunan tani merupakan organisasi para petani yang formal, beranggaran dasar dan berpengurusan yang layak. Para anggotanya terdiri dari kelompok petani-petani yang ada di pedesaan atau disekitar areal hutan/pertanian. Kegiatannya pun tak jauh berbeda dengan kelompok tani yaitu sebagai media masyarakat tani yang berkembang dengan dinamis, sebagai alat untuk mewujudkan perubahan-perubahan baru yang maju dilingkungan para petani dan sebagai wadah penyatuan aspirasi yang sehat sesuai dengan keinginan atau hati nurani para petani. Surat kabar, radio, dan televisi, majalah tentang kehutanan, pamflet, leaflet, dan poster merupakan media mati dalam kegiatan penyuluhan kehutanan.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SMILe NEWSPAPER - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger