FUNGSI HUTAN SEBAGAI PENGATUR TATA AIR DALAM EKOSISTEM DAS

Senin, 15 Oktober 20120 komentar

Hutan dapat dipandang dari tiga aspek yang berbeda, yaitu tegakan pohonnya, tanahnya dan bentang lahannya. Dari komponen pohon, secara umum hutan mengkonsumsi air yang lebih tinggi dari pada vegetasi lainnya, karena pohon-pohon dalam hutan memiliki laju trsnpirasi yang tinggi. Selain itu tajuk hutan mengintersepsi (menahan) sebagian curah hujan dan kemudian menguapkannya kembali ke udara sebelum mencapai permukaan tanah (lantai hutan)

Pohon memberikan kemungkinan terbaik bagi perbaikan sifat tanah. Pohon menghasilkan serasah yang cukup tinggi yang mampu meningkatkan ketebalan serasah dan kandungan bahan organik lantai hutan. Dengan demikian lantai hutan memeiliki kapasitas infiltrasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan penutupan lahan bukan hutan. Tebalnya lapisan serasah juga meningkatkan aktivitas biologi tanah dalam merombak perakaran pohon yang mati. Tanah hutan memeiliki banyak pori-pori besar bahkan pipa-pipa tanah tanah bekas pelapukan akar. sehingga tanah hutan memiliki laju perkolasi air (pergerakan air) yang tinggi. Tebalnya serasah dan tumbuhan kecil di bawah pepohonan juga memberikan penutupan lahan secara ganda sehingga hutan memiliki kemampuan untuk mengendalikan erosi dan aliran permukaan.

Penutupan pohon yang tanpa diimbangi oleh terbentuknya serasah dan tumbuhan bawah justru dapat meningkatkan jalu erosi, karena energi kinetik (daya pukul) tetesan hujan dari pohon setinggi lebih dari 7 meter bisa lebih besar dibandingkan dengan energi tetesan hujan yang jatuh bebas tanpa melalui tajuk tanaman. Tetesan air tajuk memperoleh kembali energi kinetiknya sebesar 90% dari energi kinetik semula  bila air jatuh langsung dari tajuk dengan ketinggian 7 meter atau lebih. Di samping itu, butir-butir air yang tertahan di daun akan saling teekumpul membentuk tetesan lebih besar, sehingga secara total justru meningkatkan daya pukul tetesan terhadap permukaan tanah.

Butir-butir air dari daun yang jatuh di bawah pohon yang tidak tertutup serasah serta tumbuhan bawah, menimbulkan erosi percikan (splash erosion) yang lebih besar dibandingkan butir hujan yang jatuh bebas. dengan demikian, kegiatan pengambilan serasah hutan atau perusakan tumbuhan bawah berdampak negatif terhadap fungsi hutan sebagai pengendali erosi dan aliran permukaan.   
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. SMILe NEWSPAPER - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger